Pembebasan Pilot Susi Air, Gereja Papua Ingin Terlibat Langsung.  Bisa Dicoba!

Zchellpy
Tuesday, 13 June 2023 13:11 - 48 View

NusantaraNetwork.com, PAPUA : Pihak Dewan Gereja Papua menilai situasi dan kondisi yang terjadi di bumi Papua semakin memprihatinkan. Pasca penyanderaan terhadap pilot Susi Air Philip Merhtens pada 7 Februari 2023 lalu situasi keamanan di wilayah tersebut semakin dicemaskan oleh pihak Dewan Gereja Papua. Maka dari itulah Pendeta Benny Giay selaku moderator Dewan Gereja Papua berencana akan mengirim surat kapad Presiden Joko Widodo di Jakarta. Salah satu isi yang akan termuat dalam surat tersebut adalah meminta kepada Presiden Jokowi agar mempercayakan kepada Dewan Gereja Papua untuk melakukan dialog dengan Egianus Kagoya pemimpii kelompok sipil bersenjata di Papua yang sampan hari ini masih menyandera pilot Philips. 

“Egianus Kagoya bisa saja melakukan penembakan terhadao Philips.Untuk menghentikan hal itu pemerintah Indonesia harus mengambil pendekatan jalan damai” kata Pdt Benny Giay seperti yang dlansir melalui Suaraapua.  

Pada kesempatan tersebut Pdt Benny menyayangkan pinhak militer Indonesia yang belum menanggapi permintaan TPNPB untuk melakukan pembicaraan damai padahal menurut Benny, pihak TPNBP telah menawarkan pembicaraan damai kepada militer Indonesia tetapi sampai sekarang belum ada  resfon. “TPNBP telah melayangkan pembicaraan damai tetapi kenapa anda tidak menerimanya” tanya Benny heran. 

Namun kata Benny pihaknya baru akan bisa melakukan upaya dialog dengan Egianus Kagoya dan kawan kawannya jika pemerintah Indonesia menarik pasukan militer yang bertugas untuk membebaskan pilot Philips. Kelak melalui suratnya itu, Benny akan mencantumkan permintaannya agar Jokowi menarik pasukan militer di sana. “Kami meminta presiden Jokowi untuk menarik masukan militer dan mengizinkan gereja untuk masuk berdialog” tandasnya.  Namun demikian Benny belum memastikan kapan gereja di Papua akan mengirim surat ke presiden Jokowi. 

Sementara itu  pada beberapa kesempatan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono  menyatakan akan memilih jalan persuasif untuk membebaskan  pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris. “Untuk pilot sudah sering saya sampaikan bahwa kita tetap mengutamakan dialog, koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat dan juga Pj (Penjabat) Bupati Nduga, kita utamakan dengan cara persuasif, tidak dengan operasi militer,” ujar Yudo, usai pertemuan petinggi militer Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dalam forum ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, Rabu (7/6/2023) superit yang dilansir oleh  Antara. Hal itu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban dari berbagai pihak. 

“Kami tetap berusaha untuk menemukan, tentunya tapi tidak berdampak negatif atau berdampak korban di pihak masyarakat,” katanya.

Mengenai target untuk melakukan dialog, Panglima mengaku jika pasukanya kesulitan menembus   wilayah tempat KKB menyembunyikan pilot Susi Air tersebut. 

“tapi kita tetap terus berusaha. Karena kalau ditargetkan sampai kapan karena dialog ataupun koordinasi ini juga kan susah untuk menembus ke sana. Kesepakatan dua pihak ini kan juga nggak gampang,” tandasnya. 

Walau sampai sekarang pihaknya tembus berdialog dengan pihak penculik Pilot Philips namun  pemerintah setempat ujar Panglima masih menyanggupi untuk membebaskan pilot Philips.  Dengan melibatkan masyarakat setempat, tokoh adat dan tokoh masyarakat serta pemerintah daerah maka dirinya yakin Philips akan segera dibebadskan oleh  kelompok Kagoya dkk. 

“Tentunya PJ bupati juga masih berusaha dan menyanggupi untuk itu dan menahan saya supaya tidak melaksanakan atau melancarkan operasi militer,” harapnya.