Buat Indonesia Bergerak (BIB) Bantu Akses Air Bersih Warga NTB-NTT
JAKARTA, NUSANTARANETWORK.COM- Di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat & Timur (NTB & NTT), hambatan pertama sudah harus dihadapi para penyandang disabilitas sejak memulai hari akibat tidak tersedianya air bersih di rumah maupun desanya. Mereka, bersama dengan anak-anak dan warga desa lainnya, harus berjuang membeli air atau mengantri berjam-jam untuk bisa memperoleh air setiap harinya. Kondisi ini melipatgandakan beratnya keseharian penyandang disabilitas serta mempersempit ruang gerak mereka untuk bisa hidup sehat dan berdaya.
“Banjir, panas dan kekeringan makin meningkat dalam beberapa bulan ini, penyandang disabilitas adalah salah satu yang terdampak dan paling tertinggal dalam isu ini (air dan sanitasi),” ujar Baiq Hadijah. (Water for Women Newsletter – Plan Indonesia, Februari 2024)
Meski warga masih bisa mengakses sumber air, tetapi mereka dihadapkan pada beberapa konsekuensi. Seperti jarak yang jauh, sarana pendukung tidak memadai, waktu yang lebih lama untuk mengantri dan mengambil air, rute perjalanan yang tidak aman, dan adanya biaya tambahan jika harus membeli air. Di sisi lain, kemampuan masyarakat terbatas untuk melakukan perbaikan, sehingga mereka menjalani keseharian dengan kondisi ini, semampunya.
Dalam upaya mempercepat pemerataan dan terwujudnya kesempatan yang setara, Plan Indonesia sejak 2019 menyelenggarakan kampanye Water for Equality untuk membantu mengatasi krisis air yang menjadi permasalahan akar di Timur Indonesia.
Selama 5 tahun terakhir, hasil dukungan dari berbagai pihak mulai dari pelari fundraiser, komunitas, korporasi, instansi pemerintah dan masyarakat luas telah berhasil memberikan dampak berupa:
- Pembangunan akses air bersih berkelanjutan di 16 desa di NTT
- 17.588 anak dan warga dari 4.670 keluarga telah merasakan manfaat air bersih yang dekat dan layak konsumsi
Tahun ini, kami akan menargetkan implementasi akses air bersih inklusif di beberapa desa di wilayah NTB & NTT. Melalui Jelajah Timur – Run for Equality 2024, lebih dari 80 pelari telah terpilih untuk mengajak sebanyak mungkin dukungan dalam misi pemenuhan akses air bersih ini.
Kamu juga harus ikut berpartisipasi dalam gerakan berkelanjutan ini!
Dukung misi mengalirkan air bersih hingga ke pelosok negeri dan berikan kesempatan yang setara untuk semua. #AiruntukSemua
Beriringan dengan semangat kemerdekaan, Jelajah Timur – Run for Equality kembali dengan misi mulia untuk pemenuhan akses air bersih di desa sulit air di NTT dan NTB.
Andi Rio bersama lebih dari 80 pelari dari penjuru Indonesia, meneruskan komitmen untuk mewujudkan mimpi ratusan keluarga marjinal untuk bisa memperoleh hak dasar akan air bersih 🚰
Kenapa akses air bersih?
Karena air adalah sumber kehidupan kita, kamu bisa bayangkan mereka yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan air bersih setiap harinya?
Bagaimana donasimu akan mendorong perubahan?
Donasimu akan menjalankan program yang berfokus untuk memberikan akses air bersih yang dekat dan layak konsumsi bagi anak-anak dan warga desa target implementasi.
Dengan terbangunnya sarana air yang baik, warga desa dapat lebih berdaya. Yang secara signifikan bisa berkontribusi pada tumbuh kembang anak, peningkatan kualitas kesehatan dan terbentuknya komunitas tangguh.
Jadi tunggu apalagi?
Berkontribusi sekarang untuk aliran kebaikan tanpa batas!
www.kitabisa.com/BIBjelajahtimur
“We don’t want pity, but we want a chance to be equal,” said Baiq Hadijah, the Chairperson of the Sarea Disability Forum, Plan Indonesia’s Assistance Partner.
In most parts of West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara (NTB and NTT), one of the first challenges that persons with disabilities face is the lack of clean water in their homes and villages. They, along with children and other villagers, have to work hard to fetch or queue for hours to buy water everyday. This makes it harder for them to live a healthy, empowered life.
“Floods, high heat and droughts have increased in recent months, people with disabilities are one of the most affected and left behind in this issue (water and sanitation),” said Baiq Hadijah. (Water for Women Bulletin – Plan Indonesia, February 2024).
While communities can still access water sources, they have to face a lot of problems, such as long and unsafe routes to fetch water, inadequate facilities to support them, longer queuing and fetching times, and additional costs if they have to buy water. The community can’t do much to improve this situation, so they have to accept it as best they can.
In an effort to accelerate equity and realize equal opportunities, Plan Indonesia since 2019 has been organizing the Water for Equality campaign to help address the water crisis which is the root cause of the problem in Eastern Indonesia.
Over the past 5 years, various stakeholders ranging from charity runners, communities, corporations, government, and the wider network have successfully made an impact in the form of:
1. Development of sustainable access to clean water in 16 villages in NTT
2. 17,588 children and residents of 4,670 families have benefited from safe, nearby potable water facilities
This year, we will target the implementation of inclusive clean water access in several villages in the NTB & NTT regions. Through Maybank Marathon – Bali 2024, 5 runners have been selected to encourage as much support as possible in this mission to provide clean water access.
You should take part in this sustainable movement!
Build clean water facilities and provide equal opportunities for all. #AiruntukSemua