BTN Syariah Segera jadi Bank Umum Syariah Tahun 2025

0
19
Spread the love

Jakarta, NusantaraNetwork.com-Spin Off BTN Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) di bawah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan segera terjadi dan berubah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun ini.

Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu saat HUT BTN ke-20 di Jakarta, Jumat (14/2). “Setiap tahun BTN Syariah mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat dan kini telah mencapai usia dewasa yang siap untuk melangkah lebih jauh untuk melayani lebih banyak masyarakat. Tiba saatnya BTN Syariah naik ke level selanjutnya dengan bermetamorfosa menjadi bank umum Syariah,” katanya.

Lebih lanjut, Nixon LP Napitupulu yang juga mantan Wakil Direktur Utama BTN ini juga menegaskan bahwa selama 20 tahun terakhir, BTN Syariah bertumbuh dua digit dari dari kinerja per tahunnya, yang selalu meningkat dan terus memenuhi kebutuhan hunian layak dan terjangkau di Indonesia.

Sebagai informasi, tahun 2009, total aset BTN Syariah baru mencapai Rp2,25 triliun, namun per akhir 2024 nilainya telah menyentuh Rp61 triliun atau rata-rata bertumbuh 22,83% setiap tahunnya.

Dari sisi pembiayaan, BTN Syariah telah mampu membukukan nila pembiayaan sebesar Rp1,99 triliun pada 2009 dan telah mencapai Rp44 triliun pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 21,31%.

Sedangkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah mencapai Rp50 triliun per akhir 2024, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 24,72% sejak tahun 2009 ketika nilai DPK tercatat sebesar Rp1,44 triliun.

“Jika dihitung secara profitabilitas bisnis perbankan di Indonesia, kinerja BTN Syariah memiliki tingkat profitabilitas yang baik dengan selalu mencatatkan perolehan laba setiap tahunnya sejak 2009,” kata Nixon.

Pada akhir 2024, laba bersih BTN Syariah mencapai Rp911,42 miliar, bertumbuh setiap tahunnya dengan rata-rata sebesar 23,35% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp31,72 miliar.

Selama dua dekade, BTN Syariah sukses membukukan pertumbuhan bisnis yang stabil dari tahun ke tahun ditopang dengan rasio keuangan yang sehat dan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian. Hal ini, jelas Nixon, terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) yang dijaga di bawah 3% atau 2,87% pada akhir 2024.

Nixon menegaskan, BTN Syariah telah memerankan peran krusial dalam mendukung pertumbuhan induk usahanya dan berkontribusi secara signifikan untuk sektor perumahan nasional dengan membuka akses pembiayaan rumah berbasis syariah kepada masyarakat.

“BTN Syariah yang genap mencapai usia ke-20 pada 14 Februari 2025 telah menjadi pemain utama dalam sektor properti Indonesia dengan menguasai 28% pangsa pasar pembiayaan perumahan berbasis syariah secara nasional per Oktober 2024,” katanya.

Sedangkan di pasar pembiayaan perumahan subsidi syariah, BTN Syariah menguasai 90%. Nixon mengatakan jika BTN Syariah juga menunjukkan potensinya untuk menjadi pesaing kuat di perbankan syariah Indonesia.

“Selama 20 tahun, BTN Syariah telah menjadi salah satu katalisator pertumbuhan bagi BTN dengan fokusnya melayani masyarakat yang membutuhkan pembiayaan rumah dengan basis syariah Islam,” imbuhnya.

Masih dalam momen yang sama, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan, pencapaian BTN Syariah selama dua dekade semakin memperkokoh fondasi UUS ini untuk melangkah masuk ke babak baru menjadi bank umum syariah.

Hirwandi mengatakan, perubahan status menjadi bank umum syariah akan membantu BTN Syariah meningkatkan kapasitas bisnisnya, dengan produk dan layanan yang lebih terarah tidak hanya di sektor perumahan, namun juga berekspansi ke ekosistem halal.

“Sebagai contoh, Pembiayaan Emas, Umroh dan Haji Plus, Pembiayaan Korporasi dan UMKM, dan memperluas segmentasi nasabah prioritas. Kami yakin bahwa dengan menjadi bank umum syariah, BTN Syariah dapat meningkatkan kualitas layanan jasa keuangan syariah kepada masyarakat,” ucap Hirwandi.

Sedangkan di sisi pendanaan, dirinya melihat BTN Syariah akan meningkatkan engagement kepada komunitas Muslim untuk menghimpun dana pihak ketiga dan dana murah (current account saving account/CASA).

Dengan adanya peningkatan DPK berbiaya rendah, kata Hirwandi, BTN Syariah akan memiliki amunisi yang lebih besar bagi ekspansi pembiayaan dengan margin rate yang lebih murah.

“BTN Syariah tanpa henti mengedukasi masyarakat untuk melek literasi layanan keuangan syariah melalui ekosistem halal dan terus berinovasi, termasuk dalam hal digitalisasi dan perbaikan business process, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati kepemilikan hunian yang layak dan terjangkau,” ucap Hirwandi.

 

 

Leave a reply