Sandi Uno, Taj Yasin, Dudung, Gus Ipul Masuk Bursa Caketum di Mukernas PPP

Jakarta, NusantaraNetwork.com-Ada 4 nama yang beredar masuk bursa Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Persatuan Pembangunan dalam Mukernas di Ancol, Jakarta Utara. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy yang membocorkan empat nama yang masuk calon ketua umum (caketum) PPP. Salah satunya adalah eks Menteri Parekraf Sadiaga Uno.
Selain Sandi, nama yang muncul dari internal partai adalah Taj Yasin. Sementara dua lainnya berasal dari luar partai.
“Saya mendapat suara dari berbagai whatsapp group yang saya ikuti di internal partai persatuan pembangunan sekurang-kurangnya sudah muncul 4 nama, dari dalam (PPP) ada Gus Yasin yang kemarin terpilih lagi menjadi wakil gubernur Jawa Tengah, kemudian ada Pak Sandi Uno yang juga pernah menjadi ketua Bapilu kita,” kata Rommy usai pembukaan Mukernas PPP di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12) malam.
Adapun dari 4 nama yang beredar, ada 2 nama yang berasal dari eksternal partai. Salah satunya adalah Dudung Abdurrachman, Mantan Panglima TNI dan saat ini menjabat sebagai Dewan Penasehat Khusus Presiden Prabowo Subianto.
satu nama lainnya adalah Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang merupakan kader PKB. Rommy mengaku menerima telepon dari Gus Ipul untuk mengonfirmasi dirinya masuk bursa caketum PPP.
“Ada nama Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tadi juga beliau langsung menelpon saya menyampaikan, betul nama saya disebut, karena beliau membaca berita. Saya bilang, ya itu yang saya tangkap di pembicaraan WhatsApp grup kader-kader partai dan juga yang kemarin muncul,” ujar Rommy.
selanjutnya, ia menambahkan, juga nama Pak Dudung Abdurahman yang mantan Kasad. “Beliau juga sekarang Wanhatsuspres, setidaknya 4 nama,” sambungnya.
Berpotensi Ubah AD/ART
Menurut Rommy, PPP bisa mengubah AD/ART terkait caketum di luar kader. Dia menyebut, perubahan aturan adalah bagian dari adaptasi PPP.
“Sebagai partai Islam yang nggak boleh diubah itu kan hanya Alquran saja. Kalau cuma AD/ART diubah itu adalah keharusan karena itu bahagian dari adaptasi PPP terhadap kebutuhan, termasuk kebutuhan pemimpin baru,” pungkasnya.