Haikal Hasan Minta LPH Hidayatullah Perluas Kontribusinya dalam Membesarkan Industri Halal

Jakarta, NusantaraNetwork.com-Demi merealisasikan impian menjadi salah satu pusat pengembangan industri halal dunia, Indonesia, dengan segala potensi yang dimilikinya, kini belum menikmati dari besarnya pertumbuhan industri halal dunia.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan, menggambarkan bahwa saat ini nilai transaksi industry halal dunia mencapai 21 ribu triliun. Indonesia baru mendapatkan 700 trliun atau sekitar 3% dari total transaksi halal dunia.
“Hanya 2 negara besar yang paling menikmati transaski halal terbesar di dunia, yakni China dan AS, karena itu saya minta LPH Hidayatullah memperbesar kontribusi dan perannya untuk membesarkan pasar dan insdustry halal di Indonesia, agar naik dari 3% menjadi 5% dari nilai transaksi dunia itu, saya rasa LPH Hidayatullah bisa mengoptimalkan peran ini,” katanya saat memberikan pengarahan langsung pada acara Halal Bihalal LPH Hidayatullah di Jakarta, 25/04/2025.
Ia menyebut, peran Hidayatullah tidak boleh terbatas hanya sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H).
“Tapi juga sebagai LP3H, LPK, LSN, LSP, dan LHLN, Hidayatullah harus memiliki elemen lima ini,” pesan Haikal.
Menurutnya, jika Hidayatullah mampu memiliki dan mengembangkan kelima elemen tersebut, maka bukan tidak mungkin lembaga ini akan menjadi motor utama dalam mencetak prestasi halal Indonesia di level global.
“Dengan begitu, Hidayatullah akan menjadi juara halal Indonesia,” ungkap Haikal.
Senada dengan itu, Pembina LPH Hidayatullah, Syaiful Anwar mengajak seluruh elemen Hidayatullah untuk aktif mengisi ruang-ruang kontribusi dalam industri halal.
Menurutnya, visi Indonesia sebagai pusat halal dunia sangat realistis jika dilihat dari modal strategis yang dimiliki bangsa ini. “Sangat patut bagi Indonesia sebagai pusat halal dunia,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai halal dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus menjadi duta-duta halal, di mana pun kita berada. Mulai dari diri kita sendiri, keluarga, dan sebagainya,” pesan Syaiful.
“LPH kita menjadi LPH yang ungul, kita menjadi sejarah besar Indonesia sebagai pusat peradaban dunia,” tandasnya.
Komitmen Hidayatullah untuk memperkuat kiprahnya di industri halal terlihat nyata dengan langkah konkret yang diambil oleh LPH Hidayatullah.
Dalam acara tersebut, secara resmi dilantik 24 perwakilan LPH Hidayatullah dari 24 provinsi di Indonesia.
Mereka berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung.
Lalu, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Selatan.
Kepala LPH Hidayatullah, Muhammad Faisal, menyebut bahwa pelantikan ini adalah bagian dari strategi ekspansi nasional yang sudah dirancang sejak lama.
“Alhamdulillah, saat ini perwakilan LPH Hidayatullah sudah menjangkau banyak daerah. Artinya, kaki dan tangan lembaga ini makin panjang, dan langkahnya makin jauh,” ujar Faisal.
Ia juga menyampaikan capaian penting yang diraih LPH Hidayatullah sejauh ini.
“Per Agustus tahun lalu, kita telah ditetapkan sebagai LPH utama oleh BPJPH. Posisi kita pun berada di peringkat ke-4 nasional untuk kinerja LPH terbaik. Ini adalah bukti nyata bahwa Hidayatullah bukan hanya siap, tapi juga unggul,” tutur Faisal.
Dengan status sebagai LPH utama, jangkauan layanan Hidayatullah kini telah melampaui wilayah Jabodetabek dan mulai menjangkau skala nasional, bahkan internasional.
“Oleh sebab itu, kita memperbanyak perwakilan dan targetnya nanti akan ada auditor di seluruh kabupaten dan kota, yang nanti kemudian akan dikaryakan di Hidayatullah,” pungkasnya.