Prabowo Subianto : Jenderal Patriotik dan Presiden Pemersatu Bangsa
Jakarta, NusantaraNetwork.com-Presiden terpilih Republik Indonesia, Jenderal TNI Datuk Seri H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo merupakan seorang politikus, wirausahawan, dan perwira tinggi militer Indonesia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019-2024.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini lahir pada 17 Oktober 1951 (usia 73 tahun) di Jakarta. Pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra ini adalah lulusan Akademi Militer (AKMIL) Magelang, Jawa Tengah (1970–1974), The American School in London (1969). Menikah dengan anak Presiden Soeharto, Titiek Soeharto ( 1983–1998), juga merupakan saudara kandunga dari CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo.
Sebagai seseorang yang dibesarkan dalam dunia militer yang penuh dengan disiplin, tanggungjawab, tegas dan patriotik, Prabowo dikenal juga sebagai salah satu jenderal yang cerdas. Tak heran jika ia dikenal tak hanya sebatas jenderal militer saja, melainkan sebagai politikus dan wirausaha sukses, sebab itu, Presiden RI ke-8 ini sangat paham terhadap dunia pergerakan politik dan ekonomi, geopolitik, juga diplomasi internasional.
Menteri Pertahanan di era Presiden Joko Widodo ini merupakan anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Ia anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakaknya perempuan; Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-laki, Hashim Djojohadikusumo.
Menantu Presiden Soeharto ini atau suami dari Siti Hediati Hariyadi Soeharto, yang kini menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Partai Gerindra, juga Bapak dari Ragowo Didiet Hediprasetyo.
Ayah dari Ragowo Didiet Hediprasetyo sudah terbiasa berpindah-pindah tempat tingga di luar negeri karena mengikuti tugas orang tuanya. Dari satu negeri ke negeri lain. Begitu juga dengan pendidikan dasar hingga menengahnya selalu berganti-ganti. Ia sekolah SD di Hongkong, pindah ke Malaysia, Swiss, dan dia menamatkan sekolah menengah atasnya di American School di Inggris.
Demi memupuk rasa cintanya terhadap Indonesia, sejak usia belia, atau tepatnya pada usia 16 tahun, Prabowo diperkenalkan oleh ayahnya tentang masyarakat Indonesia. Prabowo muda dilatih dan dibangun jiwa ksatria dan patriotnya sejak dini oleh mediang ayahandanya dengan terlibat aktif dalam pertemuan-pertemuan yang digelar orang tuannya. Orang tua Prabowo dikenal sebagai seorang begawan ekonomi dan aktivis sosialis.
Mantan Suami dari Ibu Titiek Soeharto ini pun turut mendirikan lembaga swadaya masyarakat pertama di Indonesia bernama Lembaga Pembangunan. Prabowo muda mulai terlibat membangun jaringan sosial yang dulu pernah dibangun oleh orang tuanya, dia punya ide mengumpulkan kembali anak-anak petinggi Partai Sosial Indonesia (PSI) yang dulu orang tuanya aktif di sana.
Jiwa patriot dan ksatrianya tumbuh dan terus menggelora membuat Prabowo muda bertekad masuk ke dunia militer, pada tahun 1970 saat usianya menginjak 19 tahun, ia memutuskan untuk masuk pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah. Padahal sebelumnnya, ia sudah diterima kuliah di University of Colorado dan George Washington University, Amerika Serikat.
Presiden RI ke-8 ini, yang sesuai jadwal akan dilantik pada 20 Oktober 2024, lulus di AMN pada tahun 1974. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Darat.
Di satuan elite TNI inilah yang membesarkan namanya. Ia mulai jadi komandan Peleton Para Komando Group-1. Puncaknya ia menjadi orang nomor satu di Kopassus pada tahun 1996-1998. Apalagi saat itu mertuanya Soeharto sebagai Presiden RI.
Karier militernya terus bersinar, dan menjabat sebagai Panglima Kostrad pada tahun 1998. Dia tidak lama di Kostrad karena situasi politik nasional, maraknya demonstrasi dan lengsernya Presiden Soeharto. Pada tahun yang sama, dia digeser menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI. Di sini pun dia hanya menjabat sebentar.
Setelah tidak menjabat dan pensiun dari militer, Prabowo yang dikenal jenius dan cerdas ini meninggalkan Indonesia dan tinggal di Yordania dan Jerman. Dia di sana menekuni bisnis bersama adiknya, Hasyim yang terlebih dulu menjadi pengusaha. Setelah sekitar 7 tahun menekuni bisnis dan hilang dari hingar bingar di Indonesia, ia kembali ke tanah air dengan tampil di publik.
Pada 2004, Prabowo yang sudah menjadi pengusaha ini mulai terjun ke dunia politik praktis dengan menjadi calon presiden melalui konvensi Partai Golkar. Belum berhasil di Golkar, dia membangun jaringan tani, ia terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2004.
Tahun 2004, dia maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan capres Megawati. Lagi-lagi belum berhasil. Pada 2008, dia mendirikan Partai Gerindra sekaligus sebagai Ketua Dewan Pembina. Pada Pilpres 2014, dia maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Prabowo ingin Indonesia menjadi tuan di negerinya sendiri dan disegani dunia.
Sayang, pasangan ini belum berhasil menang. Tapi partainya Prabowo, meraih kenaikkan suara yang signifikan pada Pemilu 2014 dengan menjadi peringkat ketiga setelah PDIP dan Golkar.
Pada Pilpres 2019, ia kembali bertarung berpasangan dengan Sandiaga Uno. Nasib serupa terjadi kembali. Ia kalah, namun ia kemudian diangkat presiden terpilih Jokowi menjadi Menteri Pertahanan sejak 2019 hingga 2024. Baru, pada 2024, cita-cita memimpin Indonesia menjadi kenyataan setelah beberapa kali kandas dalam pertarungan calon Presiden.
Presiden RI ke-8 ini kini tengah menggodok para calon menteri dan wakil menteri dengan mengadakan pembekalan di Hambalang dan memastikan para pembantunya adalah mereka yang paham bagaimana mengamankan Indonesia di tengah kacaunya geo politik global.
Selamat dilantik jadi Presiden RI ke-8 Jenderal, kiprahmu dinanti masyarakat Indonesia. Selamat berjuang, semoga jadi pemimpin untuk semua kalangan, mengayomi dan membuat senang semua pihak. Bravo Jenderal!!
KELUARGA
Istri : Siti Hediati Hariyadi (Berpisah)
Anak : Ragowo Didiet Hediprasetyo
PENDIDIKAN
SD (Hongkong)
Victoria Institution (Malaysia)
International School (Swiss)
American School in London, United Kingdom, 1969
AKABRI Magelang (1970-1974)
KARIER
Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)
Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977)
Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)
Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995)
Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996)
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998)
Pendiri Partai Gerindra, 2008
Ketua Umum HKTI Periode 2004-2009
Ketua Umum HKTI Periode 2010-2015
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Periode 2001-2011
Komisari Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung
Presiden CEO PT Nusantara Energy
Presiden CEO PT Jaladri Nusantara
Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro
Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan)
Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
Menteri Pertahanan (2019 – 2024)
Presiden RI (2024-2029)
PENGHARGAAN
Satya Lencana Kesetiaan XVI
Satya Lencana Seroja Ulangan-III
Satya Lencana Raksaka Dharma
Satya Lencana Dwija Sistha
Satya Lencana Wira Karya
The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
Bintang Yudha Dharma Naraya